3 Pelatih Timnas Indonesia yang Diberhentikan saat Bersinar, Nomor 1 Masih Dirindukan!
KamCariApa? – Sejumlah nama pelatih Timnas Indonesia diberhentikan saat mulai bersinar. Dari sekian nama, salah satunya masih dirindukan sampai sekarang oleh penggemar skuad Garuda.
Sepanjang sejarahnya, Timnas Indonesia telah dilatih sederet nama berbeda, baik itu dari lokal maupun asing. Sebagian di antaranya bahkan sudah mendapat tempat tersendiri di hati penggemar karena berhasil membawa kemajuan signifikan bagi skuad Garuda.
Akan tetapi, beberapa pelatih Timnas Indonesia justru diberhentikan saat mulai bersinar dengan alasan beragam. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini di antaranya.
Pelatih Timnas Indonesia yang Diberhentikan saat Bersinar
1. Shin Tae-yong

Pada awal 2025, muncul kabar mengejutkan dari PSSI yang memutuskan memecat Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, pada Senin (6/1/2025).
Pada penjelasannya, Erick mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui evaluasi menyeluruh terhadap perjalanan timnas selama berada di bawah asuhan Shin Tae-yong. Kemudian, dia juga mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah memiliki kandidat pengganti juru latih asal Negeri Ginseng tersebut.
Pemecatan Shin Tae-yong menjadi sorotan besar belakangan ini. Sebagian penggemar merasa tak rela untuk berpisah karena STY dianggap telah berjasa besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Sedikit kilas balik, PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019. Waktu itu, kehadirannya ditujukan untuk menggantikan Simon McMenemy yang meraih hasil buruk dalam periode kepelatihannya.
Selain melatih timnas senior, STY di sini juga ditugaskan menjadi pelatih timnas kelompok umur, seperti U-19 hingga U-23. Sepanjang itu, memang tidak bisa dipungkiri bahwa Shin Tae-yong punya andil besar.
Beberapa catatan menarik didapat Timnas Indonesia selama dinahkodai STY. Di antaranya saat skuad Garuda lolos ke putaran final Piala Asia 2023. Momen ini merupakan penantian panjang setelah terakhir kali Timnas Indonesia lolos Piala Asia pada 2007.
Kemudian, STY juga membawa peringkat Timnas Indonesia di FIFA meroket. Terbaru, dia membuat skuad Garuda lolos ke putaran ketiga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Selain beberapa torehan di atas, STY juga dianggap membawa banyak perubahan bagus untuk para pemain. Di antaranya terkait masalah kedisiplinan serta aspek fisik yang selalu digembleng.
2. Luis Milla

Sebelum Shin Tae-yong, sebagian penggemar Timnas Indonesia telah lebih dulu dikecewakan dengan kehilangan sosok Luis Milla. Pelatih asal Spanyol itu pernah menukangi skuad Garuda pada awal 2017 hingga pertengahan 2018.
Luis Milla menjadi secercah harapan di tengah ketidakpastian kemajuan timnas sepak bola Indonesia. Terbukti, setelah dia masuk, terjadi perubahan yang cukup signifikan terhadap Timnas Indonesia, termasuk dari segi permainan yang lebih menarik dan menghibur untuk ditonton.
Permainan tim yang membangun serangan dari belakang dengan tiki-taka khas Spanyol sukses menyihir penggemar Timnas Indonesia. Belum lagi, waktu itu muncul sosok pemain-pemain potensial.
Namun, Luis Milla yang ditugaskan memimpin Timnas Indonesia U-22 hanya meraih perunggu di SEA Games 2017 dan hanya mencapai 16 besar Asian Games 2018. Padahal, target PSSI saat itu adalah medali emas SEA Games 2017 dan mencapai semifinal Asian Games 2018.
Setelahnya, Luis Milla tak diperpanjang kontraknya oleh PSSI. Kondisi semakin buruk saat suksesornya juga tidak bisa mengangkat performa Timnas Indonesia.
3. Alfred Riedl

Alfred Riedl setidaknya menjadi pelatih Timnas Indonesia dalam 3 edisi berbeda. Masing-masing periode 2010-2011, 2013–2015, serta September-Desember 2016.
Bersama Timnas Indonesia, Riedl pernah membawa skuad Garuda ke final Piala AFF sebanyak 2 kali, yaitu pada 2010 dan 2016. Sayangnya, memang dua edisi tersebut masih belum rezeki untuk dimenangkan oleh Timnas Indonesia.
Terlepas dari itu, ada satu momen kontroversial setelah Riedl membawa Timnas Indonesia mencapai final Piala AFF 2010. Dengan target selanjutnya adalah SEA Games 2011, PSSI tiba-tiba memutuskan untuk memecat pelatih asal Austria tersebut.
Membawa Timnas Indonesia bangkit dan mulai bersinar, Alfred Riedl justru dipecat. Hall ini karena efek dualisme PSSI yang waktu itu terjadi.
Ketua PSSI yang baru terpilih saat itu, Djohar Arifin Husin, sempat menyebut bakal mempertahankan Riedl karena adan dua agenda besar dalam waktu dekat. Namun, hanya satu hari setelah pernyataan itu, Riedl dipecat.
Alasannya karena kontrak Riedl disebutkan disepakati bukan dengan PSSI, melainkan dengan Nirwan Bakrie. Pada akhirnya, dia digantikan oleh pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen.
Itulah beberapa pelatih Timnas Indonesia yang diberhentikan saat mulai bersinar.