Ngasal Tapi Niat

Mengenal Natsukashii, Kenangan yang Menjadi Perasaan Bahagia saat Diingat

KamuCariApa – Istilah Natsukashii dalam bahasa Jepang mungkin masih asing di telinga sebagian orang. Padahal, kata tersebut sebenarnya memiliki makna mendalam tentang sebuah perasaan nostalgia yang sering kita alami.

Sebagian dari kamu mungkin pernah tiba-tiba merasakan kehangatan mendalam di hati setelah mendengar lagu favorit yang sudah lama tak diputar, melihat foto usang, atau bahkan membaca buku harian yang ditulis rutin saat kecil.

Perasaan itu mungkin terasa seperti nostalgia. Namun, dalam budaya Jepang, ternyata ada kata yang lebih tepat untuk menggambarkan pengalaman tersebut, yakni Natsukashii (懐かしい).

Kata Natsukashii bukan sekadar mengingat masa lalu, melainkan tentang sensasi emosional yang hangat, manis, dan beberapa sedikit melankolis. Kondisi ini muncul saat kita terhubung kembali dengan kenangan indah. Tak jarang, ketika mengingatnya, kita bisa jadi senyum-senyum sendiri.

Apa Itu Natsukashii?

ilustrasi natsukashii

Natsukashii adalah istilah dalam bahasa Jepang yang digunakan ketika sesuatu membangkitkan kenangan indah dari masa lalu. Misalnya, saat kamu mendengar kembali lagu yang sangat disukai saat remaja.

Melansir BBC, natsukashii yang berasal dari kata kerja “natsuku” berarti “menempel erat dan menyukai”. Makna ini menunjukkan kegembiraan dan rasa syukur atas kenangan masa lalu.

Di Jepang, natsukashii menjadi pengingat bahwa kita cukup beruntung telah mengalami hal-hal indah dalam hidup. Terkadang, situasinya bisa mengharukan saat kita menyadari tidak dapat kembali ke masa tersebut dan hanya dapat mengingatnya.

Berbeda dengan nostalgia biasa yang sering kali hanya merujuk pada kerinduan akan masa lalu, natsukashii lebih fokus pada perasaan yang muncul saat ini. Jadi, seolah-olah momen kenangan lama itu yang seakan “hidup kembali.”

Pada beberapa momen, perasaan itu bisa menjadi obat penenang di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang tengah kita jalani. Perasaan ini terasa menyenangkan sekaligus nyaman saat diingat, bahkan membuat kita tersenyum.

Konsep natsukashii sangat melekat dalam budaya Jepang. Hal ini terlihat dari kecintaan orang-orang di sana terhadap sesuatu yang berbau retro, mulai dari film, musik hingga makanan yang mengingatkan pada masa lalu.

Kondisi ini juga menggambarkan kepedulian orang Jepang terhadap sejarah dan tradisi. Masyarakat di sana percaya, terhubung dengan masa lalu dapat memberikan rasa stabilitas dan kehangatan dalam hidup.

BACA JUGA: Apa Itu Zenosyne? Perasaan Aneh Seakan Waktu Berlalu Semakin Cepat

Bagaimana Ini Bekerja pada Otak Kita?

Secara psikologis, natsukashii adalah respons yang kompleks. Sebagai gambaran, saat sebuah stimulus (seperti suara, bau, atau gambar) memicu kenangan, otak akan melepaskan dopamin, hormon yang terkait dengan perasaan senang dan bahagia.

Kondisi tersebut yang membuat perasaan natsukashii terasa begitu positif. Namun, memang sesekali ada juga elemen melankolis ketika kita menyadari bahwa momen tersebut tidak dapat diulang kembali.

Jadi, Natsukashii seolah mengajak kita untuk tidak hanya mengenang masa lalu, namun tetap menghargainya sebagai bagian dari perjalanan hidup kita. Perasaan nostalgia ini menjadi pengingat bahwa kenangan indah yang kita miliki sebenarnya tidak hilang begitu saja, melainkan tersimpan di dalam diri kita dan siap untuk muncul kembali untuk memberikan kehangatan yang sama di saat-saat yang tidak terduga.

Menemukan Natsukashii dalam Kehidupan Sehari-hari

Meski istilah Natsukashii berasal dari Jepang, kamu tidak perlu pergi ke sana untuk merasakannya. Sebab, perasaan ini bisa ditemukan di mana saja.

Misal, saat kamu mencicipi sebuah kue yang rasanya seperti buatan nenek zaman dulu. Selain itu, bisa juga melihat kenangan foto bersama teman-teman saat kuliah.

Jadi, momen natsukashii sendiri bisa datang melalui cara sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Kita hanya butuh sedikit rangsangan untuk merasakan kembali kehangatan dari masa lalu yang indah.

Setelah memahami istilah natsukashii, kita belajar dan paham bahwa kenangan tak lantas berlalu begitu saja, namun akan selalu hidup dalam setiap perjalanan berikutnya. Bukan berarti terjebak di masa lalu, kehadiran perasaan nostalgia ini sekadar menjadi sumber kebahagiaan sekaligus kekuatan baru untuk hidup kita di masa kini dan seterusnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *