Skor Nihil

Kisah Toni Kroos Direndahkan Presiden Bayern Munich dan Memilih Hengkang ke Real Madrid

KamuCariApa – Toni Kroos memiliki banyak pengalaman menarik selama perjalanan kariernya sebagai seorang pesepak bola. Pada satu momen, dia pernah direndahkan di klub sebelumnya, lalu bergabung dengan tim baru dan mendapatkan kesuksesan besar.

Cerita ini bermula ketika Toni Kroos masih membela Bayern Munich. Tepatnya sekitar musim 2013-2014.

Sebagai informasi, dulunya Kross memang tercatat sebagai alumni akademi Bayern Munich. Dari akademi, dia mulai merangsek naik hingga mencapai jenjang senior dan meraih sejumlah gelar bersama Die Roten.

Namun, Kroos memilih berpisah dengan klub yang membesarkan namanya tersebut pada 2014. Lebih jauh, perpisahan tersebut juga dilakukan dalam keadaan yang kurang baik.

Kisah Toni Kroos Direndahkan Petinggi Bayern Munich

toni kroos
Potret Toni Kross saat berseragam Bayern Munich (Foto: Ist)

Pada musim panas 2014, Bayern Munich dilatih oleh Pep Guardiola. Pada satu kesempatan, Pep mengatakan kepada pihak klub bahwa mereka harus mempertahankan Toni Kroos atau menyesalinya di masa mendatang.

Melansir Mirror, Kross sebelumnya memang tampil mengesankan pada musim 2013-2014. Gelandang asal Jerman tersebut menjadi salah satu pemain kunci Die Roten di bawah asuhan Guardiola.

Melihat performanya yang menjanjikan, Guardiola ingin mempertahankannya dalam skuad. Sayangnya, pihak klub disebutkan tidak mau memenuhi tuntutan gaji yang diberikan oleh Kroos.

Pada akhirnya, Bayern Munich tetap tidak mau mengalah atas tawaran kontrak dari agen Toni Kroos. CEO Karl-Heinz Rummenigge bahkan sempat mengatakan kepada Kroos, “Anda bukan pemain kelas dunia.”

Menanggapi ucapan dari bos Bayern tersebut, Kroos merasa diremehkan oleh pihak klub. Padahal, permintaannya untuk naik gaji didasarkan karena melihat Die Roten yang memberikan kenaikan kepada Mario Gotze, rekan setimnya yang masih muda waktu itu.

Singkatnya, Kroos mengetahui total bayaran yang diberikan kepada Gotze. Ia pun merasa berhak untuk mendapat keseimbangan, tidak lebih, namun tentu saja tidak kurang.

Awalnya, Guardiola terus menekan pihak klub untuk memenuhi keinginan Kroos. Namun, keputusan tetap berada pada petinggi Bayern Munich.

BACA JUGA: 3 Pelatih Timnas Indonesia yang Diberhentikan saat Bersinar, Nomor 1 Masih Dirindukan!

Pada satu sisi, mereka (petinggi) yang berkuasa di Allianz Arena tidak menganggap Kroos sebagai pemain yang istimewa. Sebaliknya, ia dianggap sebagai orang yang suka menyendiri, tidak mengikuti arahan klub, dan tidak memiliki keterampilan kepemimpinan seperti Bastian Schweinsteiger atau Philipp Lahm.

Akhirnya, Bayern Munich mengizinkannya pergi dengan harga £20 juta ke Real Madrid. Kesepakatan ini disebut oleh agen Kroos, Volker Struth, sebagai “pencurian abad ini”.

Beberapa waktu berselang, terungkap nilai gaji yang diminta Kroos kepada Bayern. Menurut eks rekan setimnya, Stefan Reinartz, waktu itu Bayern Munich sebenarnya menawarkan kontrak baru kepada Kroos.

Di satu sisi, Kroos mengetahui penghasilan Mario Gotze di Bayern Munich adalah €10 juta. Melihat kesamaan di antara dirinya dengan Gotze, Kroos pun menuntut angka serupa.

Sayangnya, Bayern tidak ingin membayar Kroos sampai €10 juta. Rummenigge bahkan sempat mengatakan kepada Toni: “Kami tidak akan membayar Anda lebih dari €10 juta per tahun karena Anda bukan pemain kelas dunia.”

Setelah itu, Kroos diperkenalkan ke Real Madrid. Bayern mungkin terus memenangi trofi di Jerman, namun lebih sering gagal di Eropa.

Sementara itu, Kroos telah berkembang pesat di Madrid. Ia memenangkan lebih banyak trofi termasuk Liga Champions di Santiago Bernabeu.

Kurang lebih sepuluh tahun di Madrid, Kroos menjadi bagian kesuksesan jangka Panjang klub. Pada puncaknya, dia memutuskan pensiun di sana sekitar Juli 2024 lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *